Pertunjukan “Semangkuk Sup Makan Siang atau CULTUURSTELSEL”
Naskah & Sutradara: Hedi Santosa
Yogyakarta, 10 & 11 Agustus 2016
Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta
Jakarta, 20 & 21 Agustus 2016
Teater Salihara Jakarta
“Semangkuk Sup Makan Siang atau CULTUURSTELSEL” adalah sebuah drama panggung yang mengolah kemampuan para aktor teater profesional berpadu dengan ketajaman musisi mengolah suasana di tengah tatapanggung yang menyuguhkan sergapan visual sebuah ruang intim yang membawa penonton terlibat dalam sebuah peristiwa seni (estetika) bersama.
Sebuah percakapan retrospektif perihal KITA sebagai bagian dari gerak perubahan menjadi Indonesia yang KITA cita-citakan bersama. Salah satu titik penting perjalanan sejarah Indonesia yaitu peristiwa Tanam Paksa atau Cultuurstelsel menjadi pijakan retrospeksi bersama ini.
Perang Jawa (1825-1830) menghancurkan kedua belah pihak. Dalam kejatuhannya pemerintah Hindia Belanda memutar otak untuk mengembalikan hutang. Di situlah awal gagasan cerdas khas kolonial modern, yakni Cultuurstelsel, ide seorang Van Den Bosch, bekas Gubernur Jendral Hindia Barat. Kelihaian Bosch berhasil meyakinkan sang raja bahwa Cultuurstelsel bukan tanam paksa melainkan sebuah paket kebijakan yang mendasarkan diri pada ‘kearifan lokal’. Di kepala Bosch, Hindia menjadi semacam sup yang lezat, hidangan pembuka makan siang. Inilah saat di mana pemerintah kolonial meletakkan penduduk jawa di dasar rantai makanan. Maka tandas tokoh dalam teater ini: “Hari ini sejarah kebengisan dirayakan sebagai peradaban!.”
Pementasan Cultuurstelsel akan berlangsung di dua lokasi, yakni Yogyakarta dan Jakarta. Kematangan para aktor serta kelihaian sutradara dalam mengemas pertunjukan ditantang untuk mampu menghadirkan pertunjukan yang menawan. Banyak hal tak terduga yang akan ditampilkan dalam pementasan ini. Penonton akan dibawa tenggelam dalam suasana abad silam dengan berbagai dialog serta lakon yang disajikan. Selain menghibur, pertunjukan “Semangkuk Sup Makan Siang atau Cultuurstelsel” memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi sehingga menambah pengetahuan bagi penonton yang menyaksikannya.
Mari menonton!